Pohon asam jawa disebut juga tangkal asem (Sunda), celagi, acem dan lain-lain. Buah asam ini memiliki kandungan senyawa seperti asam anggur, asam apel, asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat, dan pectin.
Manfaat Asam Jawa untuk Pengobatan
Selain dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, asam jawa juga biasa digunakan sebagai obat tradisional. Diantaranya untuk mengobati bisul, jerawat, bekas luka, gatal-gatal, nyeri haid, sariawan, batuk, campak, dan sebagainya. Bagian yang digunakan untuk obat tradisional adalah buah dan daunnya.
Obat Bisul Tradisional
Asam kawak (daging buah asam matang yang sudah diolah dan warnanya hitam, bukan coklat) sebesar telur burung puyuh, direndam dalam 1 gelas air sehingga mengembang, 5 iris temulawak yang dicuci dulu sebelum diiris, gula aren untuk pemanis. Semuan dididihkan sehingga airnya tinggal setengah. Diminum 1x sehari sampai sembuh. Untuk ditempelkan: asam kawak sebesar telur burung puyuh, sedikit garam dan sedikit minyak dicampur dan dilumatkan. Tempelkan ke bisul.
Obat Jerawat Tradisional
Sediakan 12 helai daun sambiloto, 10 iris temulawak, kencur 5 cm, 1 1sendok teh adas, 10 helai daun jintan, semua dicuci. Lumatkan dengan asam kawak sebesar telur burung puyuh. Beri 1 2/2 g elas air, saring dan ampasnya diperas dengan kain. Minum 3x sehari. Untuk obat luar: asam jawa diberi air bersih, diremas-remas, disaring dan airnya dipakai untuk mencuri muka menjelang tidur malam.
Gatal berupa titik-titik merah bergelembung air
Delapan iris temulawak yang dicuci dulu sebelum diiris dan gula aren direbus dengan segelas air, sampai airnya tinggal setengah. Masukkan asam kawak sebesar telur burung puyuh, aduk sampai asam keluar sarinya. Saring. Minum 1x sehari sampai sembuh.
Gatal pada bekas luka yang sudah kering
Cara I: asam kawak dilembapkan dengan air bersih yang sudah matang, lalu digosokkan ke bekas luka yang gatal.
Cara II: 1 sendok makan penuh daun asam, sepotong empu kunyit, dicuci, dilumatkan, ditempel ke bekas luka yang gatal.
Nyeri haid pada gadis remaja
Cara I: 10 iris temulawak yang dicuci dulu sebelum diiris, gula aren untuk memperbaiki rasa, direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal setengah. Masukkan asam kawak sebesar telur burung puyuh. Aduk sampai asamnya mengembang. Sering, Diminum 1x sehari selama seminggu sebelum haid.
Cara II: Asam kawak sebesar telur burung puyuh, 10 iris kunyit segar yang dicuci dulu sebelum diiris. Seduh dengan setengah gelas air. Tutup dan biarkan sampai hangat kuku. Saring. Ramuan ini untuk sekali minum. Lakukan setiap pagi dan sore. Catatan: Ramuan asam kawak jangan diminum oleh wanita hamil.
Haid bau anyir
Asam kawak sebesar telur burung puyuh dicampur dengan 10 iris temulawak yang dicuci dulu sebelum diiris dan irisan gula aren. Seduh dengan segelas air. Aduk rata. Setelah dingin disaring. Diminum 1x sehari selama haid.
Batuk kering
Siapkan 2 gelas daun asam, 2 gelas daun saga, 5 cm kayu manis Cina dicuci, direbus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal 2 gelas. Diminum siang hari, sebagai pengganti air minum biasa. Ulangi selama beberapa hari.
Mengobati Sariawan
Ambil 1 cangkir daun asam muda, sepotong kunyit 5 cm. Semua dicuci, kunyit diiris. Rebus dengan 4 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Supaya rasanya agak enak, boleh ditambahkan gula aren saat merebus. Saring. Minum pagi dan sore. Ulangi selama beberapa hari.
Mengobati Keputihan
Asam kawak sebesar kelereng, 25 helai daun beluntas dicuci, kunyit 5 cm dicuci, dikupas, sedikit gula aren. Daun asam dan kunyit dilumatkan, diseduh dengan 1/2 gelas air panas. Masukkan asam dan gula. Aduk-aduk sampai gula larut. Peras dengan kain. Diminum menjelang tidur malam setiap hari.
Obat Campak
Siapkan 1 gelas daun asam, 3 rimpang kunyit segar dicuci, diiris, sedikit garam dan gula aren. Semua direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Diminum pagi dan sore. Ulangi seperlunya.
Borok (luka berair dan bernanah, gatal, dan pedih)
Biji-biji asam dicuci, dikupas, dilumatkan. Tempelkan pada borok.
0 Response to "Manfaat Asam Jawa Sebagai Obat Tradisional"
Posting Komentar